- Back to Home »
- Kisah Islami Dialog Nabi Muhammad SAW dengan Iblis
Posted by : Unknown
Selasa, 25 November 2014
Kisah Islami Dialog Nabi Muhammad SAW dengan Iblis laknatullah dapat dijadikan sebagai upaya mengambil Hikmah yang dapat menjadi pembelajaran setiap muslim khususnya. Cerita Islami
percakapan Rosulullah dengan Iblis laknatullah merupakan kisah nyata
yang bersumberkan dari beberapa buku terpercaya, dimana bisa dijadikan
topik renungan bagaimana mengenal dan cara menghadapi setan Iblis
bersama bala tentaranya.
Naskah belajar islam
mengenai dialog Rasulullah (Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa
sallam) dengan Iblis disarikan dari dua rujukan. Terdapat beberapa
perbedaan kecil atas terjemahan , kami mencoba merangkumnya. Source –I :
Bab-II POHON SEMESTA / Pustaka Progressif / Cetakan-I/Oktober 1999.
Dari Kitab Sajaratul Kaun oleh Muhyiddin Ibnu Arabi / Darul ‘Ilmi
al-Munawar asy-Syamsiyah, Madinah. Translated by : Nur Mufid, Nur
Fu’ad.. Source-II : Dari Judul Asli : Syajaratul Kaun dan Hikayah Iblis.
Risalah Muhyiddin Ibnu al-‘Arabi [Mesir : Mushthafa al-Babi al-Halabi
wa Auladuh, 1360/1941 ] Translated By : Wasmukan, Risalah Gusti /
Cetakan-II, Mei 2001
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Aku memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk
Dengan Asma Allah, Yang Maha Rahman, Yang Maha Rahiim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam bagi
Muhammad SAW, serta salam bagi keluarganya yang suci juga bagi semua
sahabat Rasulullah yang mulia.
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan
kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya tertancap kuat dan
cabangnya (menjulang tinggi) ke langit, (QS. 14:24)
Topik Renungan :
NGERI !!, KHAWATIR !! TAKUT !! WASPADA !! ISTIGHFAR, TAUBAT, DZIKIR, TAFAKKUR
Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a., ia berkata :
” Kami bersama Rasululah SAW berada di rumah seorang sahabat dari
golongan Anshar dalam sebuah jamaah. Tiba-tiba, ada yang memanggil dari
luar :
“ Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, karena kalian membutuhkanku ”. Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat :” Apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu ?”. Para sahabat menjawab , ” Tentu Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui ”. Rasulullah berkata : “ Dia adalah Iblis yang terkutuk – semoga Allah senantiasa melaknatnya”.
Umar bin Khattab r.a. berkata :” Ya, Rasulullah, apakah engkau mengijinkanku untuk membunuhnya?”. Nabi SAW berkata pelan :” Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk mereka yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan [hari kiyamat]?. Sekarang silakan bukakan pintu untuknya, karena ia sedang diperintahkan Allah SWT. Fahamilah apa yang dia ucapkan dan dengarkan apa yang akan dia sampaikan kepada kalian ! ”.
“ Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, karena kalian membutuhkanku ”. Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat :” Apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu ?”. Para sahabat menjawab , ” Tentu Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui ”. Rasulullah berkata : “ Dia adalah Iblis yang terkutuk – semoga Allah senantiasa melaknatnya”.
Umar bin Khattab r.a. berkata :” Ya, Rasulullah, apakah engkau mengijinkanku untuk membunuhnya?”. Nabi SAW berkata pelan :” Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk mereka yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan [hari kiyamat]?. Sekarang silakan bukakan pintu untuknya, karena ia sedang diperintahkan Allah SWT. Fahamilah apa yang dia ucapkan dan dengarkan apa yang akan dia sampaikan kepada kalian ! ”.
Ibnu Abbas berkata : “ Maka dibukalah pintu, kemudian Iblis masuk ke
tengah-tengah kami. Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka
dan buta sebelah mata. Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai rambut
yang panjangnya seperti rambut kuda, kedua kelopak matanya
[masyquqatani] memanjang [terbelah ke-atas, tidak kesamping], kepalanya
seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar
seperti taring babi, kedua bibirnya seperti bibir macan / kerbau [tsur].
Dia (Iblis) berkata, “ Assalamu ‘alaika ya Muhammad, assalamu ‘alaikum ya jamaa’atal-muslimin [salam untuk kalian semua wahai golongan muslimin]”. Nabi SAW menjawab :” Assamu lillah ya la’iin [Keselamatan hanya milik Allah SWT, wahai makhluq yang terlaknat. Aku telah mengetahui, engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluanmu wahai Iblis”.
Dia (Iblis) berkata, “ Assalamu ‘alaika ya Muhammad, assalamu ‘alaikum ya jamaa’atal-muslimin [salam untuk kalian semua wahai golongan muslimin]”. Nabi SAW menjawab :” Assamu lillah ya la’iin [Keselamatan hanya milik Allah SWT, wahai makhluq yang terlaknat. Aku telah mengetahui, engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluanmu wahai Iblis”.
Iblis berkata :” Wahai Muhammad, aku datang bukan karena keinginanku sendiri, tetapi aku datang karena terpaksa [diperintah].”
Nabi Muhammad SAW berkata :” Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini, wahai terlaknat?”.
Iblis berkata,” Aku didatangi oleh seorang malaikat
utusan Tuhan Yang Maha Agung, ia berkata kepada-ku ‘Sesungguhnya Allah
SWT menyuruhmu untuk datang kepada Muhammad SAW dalam keadaan hina dan
bersahaja. Engkau harus memberitahu kepadanya bagaimana tipu
muslihat, godaanmu dan rekayasamu terhadap Bani Adam, bagaimana engkau
membujuk dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur apa saja
yang ditanyakan kepa-damu’. Allah SWT bersabda,” Demi kemulia-an dan
keagungan-Ku, jika engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata
benar, niscaya Aku jadikan kamu debu yang dihempas oleh angin dan Aku
puaskan musuhmu karena bencana yang menimpamu”. Wahai Muhammad, sekarang
aku datang kepadamu sebagaimana aku diperintah. Tanyakanlah kepadaku
apa yang kau inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang kamu
tanyakan kepadaku, niscaya musuhku akan puas atas musibah yang terjadi
padaku. Tiada beban yang lebih berat bagiku daripada leganya
musuh-musuhku yang menimpa diriku”.
Rasulullah kemudian mulai bertanya :” Jika kamu jujur, beritahukanlah kepada-ku, siapakah orang yang paling kamu benci ?”.
Iblis menjawab :” Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah makhluq Allah yang paling aku benci, dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu”.
Rasulullah SAW :” Siapa lagi yang kamu benci?”.
Iblis :” Anak muda yang taqwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah SWT”.
Rasulullah :” Lalu siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang Alim dan Wara [menjaga diri dari syubhat] yang saya tahu, lagi penyabar”.
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang yang terus menerus menjaga diri dalam keadaan suci dari kotoran”.
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang miskin [fakir] yang sabar, yang tidak menceritakan kefakirannya kepada orang lain dan tidak mengadukan keluh-kesahnya “.
Rasulullah :” Bagaimana kamu tahu bahwa ia itu penyabar ?”.
Iblis :” Wahai Muhammad, jika ia mengadukan keluh kesahnya
kepada makhluq sesamanya selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan
dirinya ke dalam golongan orang-orang yang sabar “.
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang kaya yang bersyukur “.
Rasulullah bertanya :” Bagaimana kamu tahu bahwa ia bersyukur ?”.
Iblis :” Jika aku melihatnya meng-ambil dari dan meletakkannya pada tempat yang halal”.
Rasulullah :”Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat ?”.
Iblis :”Aku merasa panas dan gemetar”.
Rasulullah :”Kenapa, wahai terlaknat?”.
Iblis :” Sesungguhnya, jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud saja, maka Allah mengangkat derajatnya satu tingkat”.
Rasulullah :”Jika mereka shaum ?”.
Rasulullah :”Jika mereka shaum ?”.
Iblis : ” Saya terbelenggu sampai mereka berbuka puasa”.
Rasulullah :” Jika mereka menunaikan haji ?”.
Iblis :” Saya menjadi gila”.
Rasulullah :”Jika mereka membaca Al Qur’an ?’.
Iblis :’ Aku meleleh seperti timah meleleh di atas api”.
Rasulullah :” Jika mereka berzakat ?”.
Iblis :” Seakan-akan orang yang berzakat itu mengambil gergaji / kapak dan memotongku menjadi dua”.
Rasulullah :” Mengapa begitu, wahai Abu Murrah ?”.
Iblis :” Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu.
Pertama, Tuhan menurunkan berkah atas hartanya. Kedua, menjadikan orang
yang berzakat disenangi makhluq-Nya yang lain. Ketiga, menjadikan
zakatnya sebagai penghalang antara dirinya dengan api neraka. Ke-empat,
dengan zakat, Tuhan mencegah bencana dan malapetaka agar tidak
menimpanya”.
Rasulullah :”Apa pendapatmu tentang Abu Bakar?”.
Iblis :” Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah, dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin dia akan mentaatiku pada masa Agama Islam”.
Rasulullah :” Apa pendapatmu tentang Umar ?”.
Iblis :” Demi Tuhan, tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya”.
Rasulullah :”Apa pendapatmu tentang Utsman ?”.
Iblis :” Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya”.
Rasulullah :”Apa pendapatmu tentang Ali bin Abi Thalib ?”.
Iblis :” Andai saja aku dapat selamat darinya dan tidak pernah
bertemu dengannya [menukar darinya kepala dengan kepala], dan kemudian
ia meninggalkanku dan aku meninggalkannya, tetapi dia sama sekali tidak
pernah melakukan hal itu”.
Rasulullah :” Segala puji hanya bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu sampai hari kiamat”.
Iblis yang terlaknat berkata kepada Muhammad :” Hay-hata
hay-hata [tidak mungkin- tidak mungkin]. Mana bisa umatmu bahagia
sementara aku hidup dan tidak mati sampai hari kiamat. Bagaimana kamu
senang dengan umatmu sementara aku masuk ke dalam diri mereka melalui
aliran darah, daging, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Tuhan yang
menciptakanku dan membuatku menunggu sampai hari mereka dibangkitkan.
Akan aku sesatkan mereka semua, baik yang bodoh maupun yang pandai, yang
buta-huruf dan yang melek-huruf. Yang kafir dan yang suka beribadah, kecuali hamba yang mukhlis [ikhlas]”.
Rasulullah :”Siapa yang mukhlis itu menurutmu ?”.
Iblis dengan panjang-lebar menjawab :” Apakah engkau tidak
tahu, wahai Muhammad. Barangsiapa cinta dirham dan dinar, dia tidak
termasuk orang ikhlas untuk Allah. Jika aku melihat orang tidak suka
dirham dan dinar, tidak suka puji dan pujaan, aku tahu bahwa dia itu
ikhlas karena Allah, maka aku tinggalkan ia. Sesungguhnya hamba yang
mencintai harta, pujian dan hatinya tergantung pada nafsu [syahwat]
dunia, dia lebih rakus dari orang yang saya jelaskan kepadamu. Tak
tahukah engkau, bahwa cinta harta termasuk salah satu dosa besar. Wahai
Muhammad, tak tahukan engkau bahwa cinta kedudukan [riyasah] termasuk
dosa besar. Dan bahwa sombong, juga termasuk dosa besar. Wahai
Muhammad, tidak tahukan engkau, bahwa aku punya tujuh puluh ribu
anak. Setiap anak dari mereka, punya tujuh puluh ribu syaithan. Diantara
mereka telah aku tugaskan untuk menggoda golongan ulama, dan sebagian
lagi menggoda anak muda, sebagian lagi menggoda orang-orang tua, dan
sebagian lagi menggoda orang-orang lemah. Adapun anak-anak muda,
tidak ada perbedaan di antara kami dan mereka, sementara anak-anak
kecilnya, mereka bermain apa saja yang mereka kehendaki bersamanya.
Sebagian lagi telah aku tugaskan untuk menggoda orang-orang yang rajin beribadah, sebagian lagi untuk kaum yang menjauhi dunia [zuhud].
Setan masuk ke dalam dan keluar dari diri mereka, dari suatu keadaan ke
keadaan yang lain, dari satu pintu ke pintu yang lain, sampai mereka
mempengaruhi manusia dengan satu sebab dari sebab-sebab yang banyak.
Lalu syaithan mengambil keikhlasan dari mereka. Menjadikan mereka
menyembah Allah tanpa rasa ikhlas, tetapi mereka tidak merasa. Apakah
engkau tidak tahu, tentang Barshisha, sang pendeta yang beribadah secara
ikhlas selama tujuh puluh tahun, hingga setiap orang yang sakit menjadi
sehat berkat da’wahnya. Aku tidak meninggalkannya sampai dia dia
berzina, membunuh, dan kafir [ingkar]. Dialah yang disebut oleh Allah
dalam Qur’an dengan firmannya [dalam Surah Al Hasyr] :” (Bujukan
orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika mereka
berkata pada manusia:"Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah
kafir ia berkata:"Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena
sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam". (QS. 59:16).
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu berasal
dariku. Akulah orang yang pertama kali berbohong. Barangsiapa
berbohong, dia adalah temanku, dan barangsiapa berbohong kepada Allah,
dia adalah kekasihku. Apakah engkau tidak tahu, bahwa aku bersumpah
kepada Adam dan Hawa, “ Demi Allah aku adalah penasihat kamu berdua”. Maka,
sumpah palsu merupakan kesenangan hatiku, ghibah, membicarakan
kejelekan orang lain, dan namimah, meng-adu domba adalah buah
kesukaanku, melihat yang jelek-jelek adalah kesukaan dan kesenanganku.
Barangsiapa thalaq, bersumpah untuk cerai, dia mendekati perbuatan dosa,
meskipun hanya sekali, dan meskipun ia benar. Barangsiapa membiasakan
lisannya dengan ucapan cerai, istrinya menjadi haram baginya. Jika
mereka masih memiliki keturunan sampai hari kiyamat, maka anak mereka
semuanya adalah anak-anak hasil zina. Mereka masuk neraka hanya karena
satu kata saja.
Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara umatmu ada yang meng-akhirkan waktu jadwal shalat barang
satu dua jam. Setiap kali mau shalat, aku temani dia dan aku goda dia.
Kemudian aku katakan kepadanya:” Masih ada waktu, sementara engkau
sibuk”. Sehingga dia mengakhirkan shalatnya dan mengerjakannya tidak pada waktunya, maka Tuhan memukul wajahnya. Jika
ia menang atasku, maka aku kirim satu syaithan yang membuatnya lupa
waktu shalat. Jika ia menang atasku, aku tinggalkan dia sampai ketika
mengerjakan shalat aku katakan kepadanya,’ Lihatlah kiri-kanan’, lalu ia
menengok. Saat itu aku usap wajahnya dengan tanganku dan aku
cium antara kedua matanya dan aku katakan kepadanya,’ Aku telah menyuruh
apa yang tidak baik selamanya’. Dan engkau sendiri tahu wahai Muhammad, siapa yang sering menoleh dalam shalatnya, Allah akan memukul wajahnya.
Jika ia menang atasku dalam hal shalat,
ketika shalat sendirian, aku perintahkan dia untuk tergesa-gesa. Maka
ia ‘mencucuk’ shalat seperti ayam mematuk biji-bijian dengan
tergesa-gesa. Jika ia menang atasku, maka ketika shalat berjamaah aku
cambuk dia dengan ‘lijam’ [cambuk] lalu aku angkat kepalanya sebelum
imam mengangkat kepalanya. Aku letakkan ia hingga mendahului imam. Kamu
tahu bahwa siapa yang melakukan itu, batal-lah shalatnya dan Allah akan
mengganti kepalanya dengan kepala keledai pada hari kiyamat nanti.
Jika ia masih menang atasku, aku
perintahkan dia untuk mengacungkan jari-jarinya ketika shalat sehingga
dia mensucikan aku ketika ia sholat. Jika ia masih menang, aku tiup
hidungnya sampai dia menguap. Jika ia tidak menaruh tangan di mulutnya,
syaithan masuk ke dalam perutnya dan dengan begitu ia bertambah rakus
di dunia dan cinta dunia. Dia menjadi pendengar kami yang setia.
Bagaimana umatmu bahagia sementara aku
menyuruh orang miskin untuk meninggalkan shalat. Aku katakan kepadanya,’
Shalat tidak wajib atasmu. Shalat hanya diwajibkan atas orang-orang
yang mendapatkan ni’mat dari Allah’. Aku katakan kepada orang yang
sakit :” Tinggalkanlah shalat, sebab ia tidak wajib atasmu. Shalat hanya
wajib atas orang yang sehat, karena Allah berkata :” Tidak ada halangan
bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi
orang sakit, ……… Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(Nya)
bagimu, agar kamu memahaminya. (QS. 24:61) Tidak ada dosa bagi orang
yang sakit. Jika kamu sembuh, kamu harus shalat yang diwajibkan”. Sampai
dia mati dalam keadaan kafir. Jika dia mati dan meninggalkan shalat
ketika sakit, dia bertemu Tuhan dan Tuhan marah kepadanya. Wahai
Muhammad, jika aku bohong dan ngawur, maka mintalah kepada Tuhan untuk
membuatku jadi pasir. Wahai Muhammad, bagaimana engkau bahagia melihat umatmu, sementara aku mengeluarkan seper-enam umatmu dari Islam.
Nabi berkata :” Wahai terlaknat, siapa teman dudukmu ?”.
Iblis :” Pemakan riba”.
Nabi :” Siapa teman kepercayaanmu [shadiq] ?”.
Iblis :” Pe-zina”.
Nabi :” Siapa teman tidurmu ?”.
Iblis :” Orang yang mabuk”.
Nabi :” Siapa tamumu ?”.
Iblis :” Pencuri”.
Nabi:” Siapa utusanmu ?”.
Iblis :”Tukang Sihir”.
Nabi :” Apa kesukaanmu ?”.
Iblis :” Orang yang bersumpah cerai”.
Nabi :”Siapa kekasihmu ?”.
Iblis :”Orang yang meninggalkan shalat Jum’at”.
Nabi :”Wahai terlaknat, siapa yang memotong punggungmu ?”.
Iblis :”Ringkikan kuda untuk berperang di jalan Allah”.
Nabi :” Apa yang melelehkan badanmu ?”.
Iblis:”Tobatnya orang yang bertaubat”.
Nabi:”Apa yang menggosongkan [membuat panas] hatimu ?”.
Iblis:” Istighfar yang banyak kepada Allah siang-malam.
Nabi:” Apa yang memuramkan wajahmu (membuat merasa malu dan hina)?”.
Iblis:” Zakat secara sembunyi-sembunyi”.
Nabi:” Apa yang membutakan matamu ?”.
Iblis :” Shalat diwaktu sahur [menjelang shubuh]”.
Nabi:” Apa yang memukul kepalamu ?”.
Iblis:” Memperbanyak shalat berjamaah”.
Nabi:” Siapa yang paling bisa membahagiakanmu ?”.
Iblis :” Orang yang sengaja meninggalkan shalat”.
Nabi:” siapa manusia yang paling sengsara [celaka] menurutmu?”.
Iblis:”Orang kikir / pelit”.
Nabi:” Siapa yang paling menyita pekerjaanmu [menyibukkanmu] ?”.
Iblis:” Majlis-majlis ulama”.
Nabi:” Bagaimana kamu makan (adab makan)?”.
Iblis:”Dengan tangan kiriku dan dengan jari-jariku”.
Nabi:”Dimana kamu lindungkan anak-anakmu ketika panas ?”.
Iblis:” Dibalik kuku-kuku manusia”.
Nabi:” Berapa keperluanmu yang kau mintakan kepada Allah ?”.
Iblis:” Sepuluh perkara”.
Nabi:” Apa itu wahai terlaknat ?”.
Iblis :” Aku minta kepada-Nya untuk agar saya dapat berserikat
dalam diri Bani Adam, dalam harta dan anak-anak mereka. Dia
mengijinkanku berserikat dalam kelompok mereka. Itulah maksud firman
Allah :
Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan
ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu
yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan
anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh
syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka. (QS. 17:64)
Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya maka saya ikut
memakannya. Saya juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram
serta segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari
setan yang terkutuk. Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada
Allah dari syaithan ketika bersetubuih dengan istrinya maka syaithan
akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat
kepadaku. Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari
penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya. Itulah
maksud firman Allah :” ……. , dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki …… (QS. 17:64)
. Saya memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah
kamar-mandi. Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi
masjidku. Aku memohon agar saya punya al-Qur’an, maka syair adalah
al-Qur’anku. Saya memohon agar punya adzan, maka terompet adalah
panggilan adzanku. Saya memohon agar saya punya tempat tidur, maka
orang-orang mabuk adalah tempat tidurku. Saya memohon agar saya punya
teman-teman yang menolongku, maka maka kelompok al-Qadariyyah menjadi
teman-teman yang membantuku. Dan saya memohon agar saya memiliki
teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfaq-kan harta kekayaannya
untuk kemaksiyatan adalah teman dekat-ku. Ia kemudian membaca ayat : Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu
adalah sangat ingkar kepada Rabbnya. (QS. 17:27)
Rasulullah berkata :” Andaikata tidak setiap apa yang engkau
ucapkan didukung oleh ayat-ayat dari Kitabullah tentu aku tidak akan
membenarkanmu”.
Lalu Iblis meneruskan :” Wahai Muhammad, saya memohon kepada
Allah agar saya bisa melihat anak-cucu Adam sementara mereka tidak dapat
melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku dapat mengalir melalui
peredaran darah mereka. Diriku dapat berjalan kemanapun sesuai dengan
kemauanku dan dengan cara bagaimanapun. Kalau saya mau, dalam sesaatpun
bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku :”
Engkau dapat melakukan apa saja yang kau minta”. Akhirnya saya merasa
senang dan bangga sampai hari kiamat. Sesungguhnya orang yang
mengikutiku lebih banyak daripada yang mengikutimu. Sebagian besar
anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari kiamat.
Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing
di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat Isya.
Andaikata tidak karenanya tentu ia tidak akan tidur lebih dahulu sebelum
menjalankan shalat. Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi.
Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan ibadah dengan rahasia dan
ingin menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa membatalkannya dan
dipamer-kan ditengah-tengah manusia sehingga semua manusia tahu.
Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan dari seratus
pahala-Nya sehingga yang tersisa hanya satu pahala, sebab, setiap
ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala. Saya
punya anak lagi yang bernama Kuhyal. Ia bertugas mengusapi celak
mata semua orang yang sedang ada di majlis pengajian dan ketika khatib
sedang memberikan khutbah, sehingga, mereka terkantuk dan akhirnya
tidur, tidak dapat mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Bagi
mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk
selamanya.
Setiap kali ada perempuan keluar pasti ada syaithan yang duduk di
pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya.
Dimana mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua
syaithan itu kemudian berkata kepadanya,’ keluarkan tanganmu’. Akhirnya
ia mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan
nodanya.
Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak dapat menyesatkan sedikitpun,
akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikata saya
memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak akan
membiarkan segelintir manusia-pun di muka bumi ini yang masih sempat
mengucapkan “ Tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah
Utusan-Nya”, dan tidak akan ada lagi orang yang shalat dan berpuasa.
Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak memberikan hidayat
sedikitpun kepada siapa saja, akan tetapi engkau adalah seorang utusan
dan penyampai amanah dari Tuhan. Andaikata engkau memiliki hak dan
kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan
segelintir orang-pun kafir di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai
hujjah [argumentasi] Tuhan terhadap makhluq-Nya. Sementara saya adalah
hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap oleh
Allah menjadi orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah
orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya,
sedangkan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh
Allah sejak dalam perut ibunya.
Kemudian Rasulullah SAW membacakan firman dalam QS Hud :
Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu,
tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, (QS. 11:118) kecuali
orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabbmu. Dan untuk itulah Allah
menciptakan mereka. Kalimat Rabbmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan;
sesungguh-nya Aku akan memenuhi neraka jahanam dengan jin dan manusia
(yang durhaka) semuanya. (QS. 11:119) dilanjutkan dengan : Tidak ada
suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah
baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada
nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu
suatu ketetapan yang pasti berlaku, (QS. 33:38)”.
Kemudian Rasulullah berkata lagi kepada Iblis : ” Wahai Abu Murrah [Iblis], apakah engkau masih mungkin bertaubat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjamin-mu masuk surga”.
Ia Iblis menjawab :” Wahai Rasulullah, ketentuan telah
memutuskan dan Qalam-pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti
ini hingga hari kiamat nanti. Maka Maha Suci Tuhan, yang telah
menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khatib para penduduk surga. Dia,
telah memilih dan meng-khususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan
saya sebagai tuan orang-orang yang celaka dan khatib para penduduk
neraka. Saya adalah makhluq celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari
apa yang saya beritahukan kepadamu dan saya mengatakan yang sejujurnya”.
Segala puji hanya milik Allah SWT , Tuhan Semesta Alam, awal dan akhir,
dzahir dan bathin. Semoga shalawat dan salam sejahtera tetap selalu
diberikan kepada seorang Nabi yang Ummi dan kepada para keluarga dan
sahabatnya serta para Utusan dan Para Nabi.
Hikmah dari Kisah Islami Dialog Nabi Muhammad SAW dengan Iblis
Sebagai upaya mencari hikmah dalah kisah di atas, rangkuman ini barangkali berguna untuk direnungkan :
- Kita perlu semakin menancapkan keyakinan, bahwa syaithan (Iblis dan balatentaranya) tidak punya kuasa sedikitpun bagi orang-orang yang disucikan-Nya.
- Jadi upaya kita adalah memohon kepada Allah Ta’Ala agar Dia Ridho dan berkenan membersihkan segala dosa baik sengaja maupun tidak untuk mendapatkan ampunan-Nya.
- Bila kita simak, perbedaan mendasar keyakinan Iblis adalah tidak ada keinginannya untuk bertaubat, walau Rasulullah SAW telah menghimbaunya bahkan dengan menawarkan jaminan untuk mendapatkan ampunan. Dengan tegas Allah berfirman : Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar. (QS. 20:82).
- Bila kita cermati hadangan dan rintangan yang akan dilakukan oleh Iblis dari kisah tersebut membuat kesadaran bahwa upaya untuk menjalani kehidupan sungguh tidak mudah.
- Hanya karena Maha Rahman dan Maha Rakhiim-Nya sajalah kita akan selamat dalam menjalani kehidupan ini hingga akan selamat dari jebakan-jebakan syaithan.
Semoga kita semua dalam perlindungan Allah dan dapat lebih mengenal serta bagaimana cara menghadapi musuh umat muslim yaitu Iblis (setan) dan balatentaranya. Tuntutan untuk semua muslim agar mempelajari berbagai macam-macam ilmu agama islam sesuai AlQur'an dan Hadits Shahih serta mengikuti ajaran Rasulullah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Namun perlu juga di-ingat, Rasulullah juga pernah mengata-kan bahwa Jihad Terbesar adalah Mengalahkan Hawa Nafsu Kita Sendiri.
Mohon terus sebarkan berita ini kepada saudara Muslim kita seiman Islam !!
Sumber BelajarIslam