- Back to Home »
- Memori (Ingatan)
Posted by : Unknown
Minggu, 23 November 2014
1. Pengertian Memori
Ingatan
merupakan alih bahasa dari memory. Maka dari itu di samping ada yang
menggunakan ingatan ada pula yang menggunakan istilah memori sesuai dengan
ucapan dari memory. Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan
antara pengalaman dengan masa lalu. Proses manusia memunculkan kembali tiap
kejadian pengalaman pada masa lalunya, membutuhkan kemampuan mengingat kembali
yang baik. Dengan adanya kemampuan mengingat pada manusia,maka ini menunjukan
bahwa manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali
pengalaman-pengalaman yang dialaminya (Walgito 2004).
Menimbulkan
kembali pengalaman-pengalaman yang pernah dialami, sama halnya dengan
memunculkan kembali sesuatu yang pernah terjadi dan tersimpan dalam ingatan.
Memori
atau ingatan bukan merupakan suatu objek seperti mata, tangan dan organ tubuh
lainya.
Ingatan menurut :
De Porter & Hernacki (dalam
Afiatin 2001) menjelaskan bahwa memori atau ingatan
adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui. Seseorang
dapat mengingat sesuatu pengalaman yang telah terjadi atau pengetahuan yang
telah dipelajari pada masa lalu. Kegiatan seseorang untuk memunculkan kembali
atau mengingat kembali pengetahuan yang dipelajarinya pada masa lalu dalam ilmu
psikologi disebut recall memory.
Santrock
mendefinisikan ingatan sebagai retensi informasi yang telah diterima melalui
tahap : penkodean (encoding), penyimpanan (storage), dan pemanggilan kembali
(retrieval). Penelitian ini menggunakan definisi ingatan menurut Santrock,
yaitu informasi-informasi yang berasal dari lingkungan dan informasi ini akan
diproses melalui tahapan :
penkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali sehingga informasi yang masuk
tidak terbuang secara sia-sia. Menurut Schelessinger dan Groves, Ingatan adalah
system yang berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta
tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.
Irwanto
mendefinisikan ingatan sebagai kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga
dapat digunakan lagi di masa yang akan datang.
Walgito mendefinisikan ingatan adalah kemampuan
psikis untuk memasukan, menyimpan, dan menimbulkan kembali hal-hal yang lampau
. Sebagai suatu proses, memori menunjukkan suatu mekanisme dinamik yang
diasosiasikan dengan penyimpanan (storing), pengambilan (retaining), dan
pemanggilan kembali (retrieving) informasi mengenai pengalaman yang lalu.
Richard Atkinson dan Richard
Shiffrin (dalam Matlin, 1998) ingatan adalah bagian penting dari semua
proses kognitif, karena informasi dapat disimpan hingga sewaktu-waktu
digunakan.
Dari pengertian di atas
setidaknya bisa kita simpulkan bahwa tahapan Ingatan ada 3, yakni :
1. Penkodean (Informasi)
Proses
pengubahan informasi menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang tertentu
yang sesuai dengan peringkat yang ada pada organisme.
1.1.
Penkodean dalam Ingatan Sensori
Pada
saat melihat sesuatu atau telinga mendengar sesuatu, informasi dari
indera-indera akan diubah dalam bentuk impuls-impuls neural dan dihantar ke
bagian tertentu di otak. Proses ini berlangsung dalam waktu sepersekian detik.
Sinar yang mengenai retina diterima oleh reseptor-reseptor yang ada kemudian
sinar tersebut ditransformasikan bentuknya ke dalam impuls-impuls neural dan
dikirim ke otak.
1.2.
Penkodean dalam Ingatan Jangka Pendek
Informasi
yang masuk melalui indera dan disimpan dalam ingatan sensori dapat dianggap
sebagai bahan mentah yang jumlahnya banyak sekali. Jumlah yang banyak itu akan
diseleksi menurut beberapa cara dalam control proceses (proses-proses
pengendalian). Pertama, informasi yang masuk akan dirujukkan ke gudang
informasi dalam ingatan jangka panjang. Pada ingatan jangka panjang, pola-pola
informasi yang masuk dibandingkan dengan pola-pola yang telah ada sebelumnya.
Dengan demikian, akan terpilih informasi yang sudah dikenal atau yang mempunyai
makna. Kedua, mekanisme lain yang digunakan untuk menyeleksi informasi adalah
attention (perhatian). Perhatian ini menyaring informasi yang masuk ke dalam
ingatan jangka pendek sehingga hanya sebagian kecil yang boleh lewat.
2. Penyimpanan
Informasi
yang telah diubah akan dipertahankan pada tahap penyimpanan. Penyimpanan adalah
suatu proses mengendapkan atau menyimpan informasi yang diterima dalam suatu
tempat tertentu. Penyimpanan ini sudah sekaligus mencakup kategorisasi
informasi sehingga tempat informasi disimpan sesuai dengan kategorinya.
Penyimpanan informasi merupakan mekanisme penting dalam ingatan. Sistem
penyimpanan ini sangat mempengaruhi jenis ingatan yang akan diperagakan oleh
organisme.
2.1.
Penyimpanan dalam Ingatan Sensori
Ingatan
sensori mempunyai kapasitas penyimpanan informasi yang sangat besar, tetapi
informasi yang disimpan tersebut cepat sekali menghilang. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa informasi yang disimpan dalam ingatan sensori akan mulai
menghilang setelah sepersepuluh detik dan hilang sama sekali.
2.2.
Penyimpanan dalam Ingatan Jangka Pendek
Kapasitas
dalam ingatan jangka pendek sangat terbatas untuk menyimpan sejumlah informasi
dalam jangka waktu tertentu. Rathus menyatakan jika informasi yang diterima
setelah 10 sampai 12 detik tidak diulangi, maka informasi tersebut akan hilang.
2.3.
Penyimpanan dalam Ingatan Jangka Panjang
Kapasitas
ingatan jangka panjang sangat besar. Hal ini memungkinkan penyimpanan informasi
yang luar biasa banyaknya yang diperoleh sepanjang hidup organisme. Meskipun
demikian, ingatan masih bekerja sangat efisien yaitu dengan jalan
mengorganisasikan informasi yang diterima dari ingatan jangka pendek.
Reorganisasi ini erat hubungannya dengan proses retrieval atau proses mengingat
kembali informasi yang telah disimpan
3. Pemanggilan Kembali (Mengingat)
Proses
mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang
disimpan dalam ingatan untuk digunakan kembali bila diperlukan.
Contoh
:
Dalam sebuah pesta kita berkenalan dengan
seseorang yang bernama Narti. Pagi harinya kita bertemu lagi dan masih
mengenalinya. Kita memasukkan nama Narti ke dalam ingatan. Tahapan ini disebut
dengan encoding dimana kita mengubah fenomena fisik (gelombang-gelombang suara)
yang sesuai dengan nama yang diucapkan (Narti) menjadi kode-kode yang diterima
ingatan, dan kita menyimpanya kedalam ingatan kita. Kita mempertahankan ingatan
dari saat pesta hingga pagi hari merupakan (storage). Dan kita masih bisa
mendapatkan dan mengenali bahwa orang tersebut adalah Narti, merupakan tahapan
mengingat kembali (retrieval stage),
sedangkan menurut Walgito (2004) mengingat kembali termasuk dari salah cara
untuk menimbulkan kembali ingatan yang disebut dengan to recall.
Berdasarkan
pendapat yang telah dikemukakan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
recall memory adalah kegiatan individu untuk mengingat kembali informasi yang
telah disimpan di dalam ingatannya.
2. Macam-Macam Memori atau Ingatan
Ada
3 jenis utama dalam ingatan manusia: memori sensorik, memori
jangka pendek, dan memori jangka panjang.
a)
Ingatan
Sensorik (Sensory Memory)
Mencatat apa yang anda lihat, dengar,
rasakan, rasa dan bau. Dengan kata lain, mencatat hal-hal yang ada dalam indra
kita. Memori sensorik cukup pendek. Meskipun kita transfer ke memori jangka
pendek, itu menghilang segera setelah apa yang kita rasakan berakhir. Karena proses penyimpanan ingatan ini melalui jalur saraf-saraf sensori
yang berlangsung dalam waktu yang pendek. Informasi yang diperoleh melalui
panca indera (penglihatan, perabaan, penciuman, pendengaran, dan pengecapan)
hanya mampu bertahan selama 1 atau 2 detik. Pernyataan ini didukung oleh
Rathus, yang menyatakan bahwa informasi yang pertama kali kita terima dari
lingkungan dan diperoleh melalui panca indera hanya mampu bertahan 1 detik.
Informasi yang diterima dengan indera penglihatan hanya mampu bertahan
seperempat detik. Sebagai
contoh, ketika melihat. Kita melihat ratusan hal ketika berjalan selama
beberapa menit. Meskipun perhatian tertuju oleh sesuatu yang anda lihat, itu
segera terlupakan oleh sesuatu yang lain yang menarik perhatian anda.
Etseem (dalam Ismoyo
2006) menjelaskan lebih lanjut mengenai memori sensori.
Memori sensori adalah suatu sistem memori yang dirancang untuk menyimpan
informasi yang diterima dari sel-sel reseptor dalam waktu yang amat pendek.
Memori sensori mencatat informasi atau stimulus yang masuk melalui salah satu
atau kombinasi dari panca indera yaitu secara visual melalui mata, pendengaran
melalui telinga, bau melalui hidung, rasa melalui lidah, dan rabaan melalui
kulit.
b)
Ingatan
Jangka
Pendek (Short Term Memory)
Berlangsung sedikit lebih lama dan berlangsung selama anda menaruh
perhatian pada sesuatu, maka
anda akan dapat mengingatnya dalam memori
jangka pendek. Hal ini disebabkan
ingatan jangka pendek memiliki kapasitas yang terbatas, di mana informasi hanya dapat di pertahankan sekitar
30 detik . Ingatan jangka pendek disebut juga working memory karena informasi
yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi masih diperlukan. Jika
informasi tidak diulang kembali dalam kurun waktu 30 detik, maka informasi pada
ingatan jangka pendek akan menghilang.
Etseem (dalam Ismoyo
2006) memori jangka
pendek adalah salah satu proses penyimpanan informasi yang bersifat sementara.
Informasi yang disimpan dalam memori jangka pendek berisi informasi yang
terpilih dari memori sensori. Kapasitas memori jangka pendek. Jumlah informasi
yang tersimpan dalam memori jangka pendek lebih kecil bila dibandingkan dengan
yang tersimpan dalam memori jangka panjang.
Yacobs (dalam Solso
1995) yang mengadakan penelitian dengan menyebutkan
beberapa angka pada pendengar tanpa pola urutan tertentu, kemudian pendengar
disuruh menulis kembali kata-kata tersebut, ternyata yang dapat diingat hanya
tujuh angka. Dengan menggunakan tanda titik angka, kata dan lainnya menunjukkan
hasil yang sama yakni memori jangka pendek terbatas hanya 7 +/- 2 unit.
Dari pengertian tersebut dapat kita lihat bahwa jumlah
informasi yang bisa anda simpan dalam memori jangka pendek sangat terbatas seperti memori sensorik. Aturan umum
adalah bahwa hanya lima hingga sembilan item informasi dapat berada dalam
memori jangka pendek sekaligus. Ini adalah alasan bahwa memori jangka pendek
adalah sangat “pendek.” Setiap kali anda memberikan perhatian ke informasi baru
yang berasal dari memori sensorik, Anda harus mendorong keluar sesuatu yang
telah anda perhatian sebelumnya.
Misalnya, pada nomor telepon yang telah anda
ulang terus sampai anda bisa menuliskannya, dan nomor tersebut akan tetap
tersimpan dalam memori anda selama anda aktif memikirkannya. Jika anda berhenti
memberikan perhatian pada itu, maka akan terhapus dalam waktu 10-30 detik. Dalam rangka untuk mengingat
sesuatu berikutnya, otak mentransfernya ke memori jangka panjang. Proses
mengingat nomor telepon, pada kenyataannya, suatu cara untuk memindahkan nomor
dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang, tapi jika ada sesuatu yang mengganggu
konsentrasi anda ketika berlatih mengulang nomor telepon sebelum informasi
nomor tersebut mencapai ke memori jangka panjang, maka informasi akan terlempar
keluar dan anda harus melihat dan mengingat kembali.
c)
Ingatan Jangka Panjang (Long Term Memory)
Suatu
proses penyimpanan informasi yang relatif permanen dan biasanya menetap dalam
ingatan Individu tersebut.
Davidoff (dalam
Ismoyo,2006) menjelaskan bahwa memori jangka panjang
(long term memory). diartikan sebagai tempat penyimpanan informasi yang
bersifat permanen dibandingkan memori jangka pendek. Memori jangka panjang
disebut juga sebagai “gudang” atau tempat penyimpanan informasi yang
kapasitasnya tidak terbatas. Memori jangka panjang memungkinkan manusia
mengingat kembali informasi masa lalu dan menggunakan informasi yang ada untuk
mengerti apa yang terjadi sekarang.
Secara umum, memori jangka panjang dapat menyimpan
sejumlah informasi yang hampir tak terbatas. Memori jangka panjang berisi
persepsi dan ide-ide yang berkisar dari beberapa menit lalu hingga awal
kehidupan masa lalu kita. Memori jangka panjang seperti hard disk yang besar
dari sebuah komputer raksasa di mana informasi tidak terbatas dapat disimpan
selama seumur hidup. Dalam memori inilah kita membangun ide-ide dan pengalaman,
dan menunjukan kembali informasi ketika kita membutuhkannya.
Jika
hal ini terdengar rumit dan
Ajaibnya, otak kita umumnya bisa melakukan pencapaian luar bisa dalam mengumpulkan
informasi tanpa hambatan.
Misalnya,
nama individu sendiri, rasa jagung rebus, lagu semasa kanak-kanak, dan abjad
a-z merupakan bahan yang tersimpan dalam penyimpanan memori jangka panjang.
Dengan
latar belakang tersebut, kita akan menjelajahi sebuah pertanyaan yang terjadi
pada kebanyakan orang dari waktu ke waktu: Apa perbedaan antara apa yang anda
ketahui dan apa yang anda tahu untuk bagaimana melakukannya?
Manusia
memiliki dua jenis ingatan jangka panjang: deklaratif dan prosedural.
a.
Memori
Deklaratif adalah memori gagasan atau peristiwa.
b.
Memori
Prosedural adalah mengingat bagaimana melakukan sesuatu.
Mengeluarkan
kata-kata sendiri membantu kita menunjukkan yang mana; “memori deklaratif”
yaitu memungkinkan seseorang untuk mengungkapkan sesuatu atau declare.
“Prosedural memori” membantu kita untuk melakukan sesuatu – yaitu untuk
“berproses”. Memori prosedural sering tidak mudah untuk didiskusikan, atau
dijelaskan. Bahkan ketika kita tidak bisa menjelaskan bagaimana kita melakukan
sesuatu, kita sering dapat menggunakan ingatan prosedural tanpa sadar berpikir
tentang bagaimana melakukan sesuatu atau bagaimana berproses.
Belajar
dan ingatan prosedural digunakan dalam hal-hal seperti naik sepeda, belajar
mengetik, belajar memainkan alat musik atau belajar berenang. Kita dapat
mengendarai mobil dari satu tempat ke tempat lain sepanjang hari tanpa
menyadari proses mengemudi hampir sepanjang waktu, dan benar-benar aman. Sekali
sebuah “memori prosedural” telah dilatih secara mental atau dipraktekkan secara
fisik sampai dengan kuat dalam ingatan jangka panjang, bisa tahan sangat
lama-lama. Sebagai contoh, anda masih bisa naik sepeda setelah terakhir kali
anda melakukannya bertahun-tahun yang lalu.
Sekarang,
satu tingkat lebih kompleks.
Memori
deklaratif muncul dalam dua tingkatan : “memori semantik” dan “memori episodik.”
a.
Memori
semantik adalah teoritis atau abstrak. Hal ini tidak
tergantung pada waktu dan tempat. memori semantik adalah sepotong informasi.
Sebagai contoh, dengan mengetahui bahwa sebuah apel disebut sebagai “buah”
adalah memori semantik. Mengetahui bahwa dua tambah dua sama dengan empat juga
memori semantik. Anda dapat mengingatnya, menetapkannya, anda memahaminya, dan
anda dapat menggunakannya untuk menghitung hal, tetapi tidak mewakili sesuatu
nyata atau jelas.
b.
Memori
episodic adalah pengetahuan
faktual didasarkan pada pengalaman pribadi dalam waktu dan tempat tertentu. Ini
adalah sesuatu yang terjadi atau sesuatu yang anda rasakan. Sebagai contoh,
jika anda berpikir tentang candi borobudur ketika anda mengunjungi sebagai
seorang anak, anda mengalami suatu memori episodic.
Contoh
lain: anda dapat mengatakan, “Ketika kita berada di toko kemarin, Edi membeli
dua apel dan Surti membeli dua apel, jadi ketika kita pulang, kita membawa
empat apel”. Anda menggunakan memori semantik untuk menerapkan rumus untuk
empat apel yang merupakan bagian dari memori episodik atau memori dari sebuah
“episode” dalam hidup anda.
Macam-macam ingatan ini sangatlah penting karena jenis
memori yang berbeda-beda terbentuk dan disimpan oleh otak dengan cara yang
berbeda dan berbeda lokasi. Ingatan merupakan subjek daripada perbaikan atau
kerusakan dalam cara yang berbeda pula. Sebagai contoh, tidak semua jenis
kenangan/ingatan dipengaruhi oleh penuaan dengan cara yang sama. Ingatan bisa
hilang karena faktor usia maka gunakan diri kita sebagai subjek perbaikan dalam
memperkuat syaraf-syaraf otak kita. Ketika anda terus belajar dan belajar
mengenai memori, ingat ide dasar ini dan diagram untuk membantu anda
menempatkan pengetahuan baru.
4.
Metode Mengingat
Teknik ingatan adalah teknik memasukkan
segala informasi yang kita peroleh ke dalam otak sesuai dengan cara kerja otak.
Pada dasarnya otak sangat menyukai dengan hal-hal seperti, sesuatu yang tidak
masuk akal dan berlebihan, penuh warna, multi sensori atau melibatkan seluruh
panca indera, menggunakan asosiasi, imajinasi, humor, simbol dan lain
sebagainya. Semakin kita bisa menggunakan hal- hal tersebut, semakin maksimal
pula kemampuan mengingat kita.
Adapun
beberapa metode mengingat, diantaranya yaitu:
a.
Metode
pengulangan
Informasi yang
di ulang-ulang akan semakin di ingat. Untuk salah satu strategi peningkatan
kemampuan memori
adalah mengulang-ulang kembali. Ini selaras dengan teori pembiasaan.
b.
Teknik
Asosiasi
Teknik asosiasi
atau cantolan adalah bagaimana cara kita mengasosiasikan berbagai
hal dalam memori kita. Kita dapat menggunakan asosiasi sederhana untuk
mengingat potongan-potongan informasi. Selain itu, teknik ini juga untuk
mengajarkan daftar informasi yang panjang, terutama saat kita ingin mengingat
informasi dengan urutan tertentu.
c.
Sistem
Mata Rantai
Yang di maksud
dengan Sistem mata rantai adalah Informasi yang akan di ingat harus mempunyai
hubungan dengan yang lain . Metode ini juga disebut dengan metode cerita, sebab
dengan cerita ada item-item yang dihubungkan secara berurutan baik dari depan
maupun dari belakang dan akan mudah diingat.
d.
Sistem
Loci atau Lokasi
Dengan metode
ini, kita bisa mengasosiasikan informasi yang ingin kita ingat dengan lokasi
tertentu. Kita dapat mengingat informasi dengan mudah jika kita meletakkannya
di tempat tertentu.
e.
Total
Story Technique (TST)
Teknik ini
dilakukan dengan cara membuat cerita singkat dari hal-hal yang akan kita
hafalkan. Misalnya kita akan berbelanja di supermarket untuk membeli beras,
shampo, susu, permen karet, pembersih lantai, telur, kecap, keju, saos tomat,
tisu. Daripada berusaha menghafalnya, lebih baik Anda membuat cerita untuk
hal-hal ini menjadi Dewi Sri (merupakan legenda dewi padi yang menggambarkan
beras) sedang keramas (shampo) sambil mandi susu. Sedangkan di luar, si Mbok
yang sedang mengunyah permen karet sambil mengepel (permbersih lantai) sudah
menyiapkan telur rasa kecap bertabur keju dan saos tomat yang lembut seperti
tisu.
f.
Total
Word Technique (TWT)
Pada teknik ini informasi yang ingin
diingat diubah menjadi singkatan-singkatan atau jika informasi yang akan
diingat merupakan kata-kata asing, dapat diubah menjadi kata-kata yang
kedengarannya hampir sama. Teknik ini sering disebut juga dengan istilah jembatan
keledai. Setelah itu, baru dibuat cerita agar dapat diterima oleh otak
kanan.Misalnya, ketika harus menghafal 8 planet mulai dari yang terdekat
matahari. Urutannya adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, Neptunus. Jika menghafalnya terasa sulit, bisa diubah menjadi kalimat
"Mengendarai Vespa Bukan Mainan, Judi Sahabat Urip Nekad".
g.
Total
Number Technique (TNT)
Teknik ini
digunakan untuk mengingat angka-angka. Karena otak kanan tidak mengenal angka
atau tulisan, maka perlu dibuat cerita agar dapat dikenali otak kanan.
Misalnya, Anda harus mengingat angka 212.007.217.080.205. Anda dapat
mengubahnya menjadi cerita seperti Wiro Sableng (212) dan James Bond (007),
keduanya (2) sedang mengikuti upacara kemerdekaan (1708) pada hari pendidikan
nasional (0205).
5. Tahap-tahap
Memori atau Ingatan
Sebelum
seseorang mengingat suatu informasi atau sebuah kejadian dimasa lalu, ternyata
ada beberapa tahapan yang harus dilalui ingatan tersebut untuk bisa muncul
kembali
Atkinson (1983)
berpendapat bahwa, para ahli psikologi membagi tiga tahapan ingatan, yaitu :
a.
Memasukan pesan dalam ingatan (encoding).
b.
Penyimpanan ingatan (storage).
c.
Mengingat kembali(retrieval).
Walgito (2004), yang
menjelaskan bahwa ada tiga tahapan mengingat, yaitu mulai dari memasukkan
informasi (learning), menyimpan (retention), menimbulkan kembali (remembering).
Lebih jelasnya lagi adalah sebagai berikut
6. Meningkatkan Ingatan
6A.
Cara untuk Meningkatkan Ingatan
a.
Relaksasi secara teratur
Salah
satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan ingatan adalah berusaha
mengendorkan ketegangan seluruh otot tubuh sebelum mempelajari sesuatu yang
baru. Menurut ahli, relaksasi otot dapat mengurangi kecemasan yang sering
dirasakan seseorang ketika berusaha mempelajari hal baru.
b.
Dengarkan musik klasik
Menurut
Dr. Frances Ranscher dan Dr. Gordon Show, peneliti dari Universitas California,
AS, orang yang sering mendengarkan musik klasik akan mengalami peningkatan
kemampuan penalaran. Menurut penulis The Mozart Effect, Don Campbell,
mendengarkan musik klasik juga akan membantu ingatan dan pembelajaran.
c.
Menata pikiran
Membentuk
urutan informasi (mengelompokkan informasi) akan membuat sesuatu lebih mudah
diingat. Ini juga akan mempermudah otak untuk mengingat kembali apa yang telah
dipelajari dan diketahui.
d.
Jaga kesehatan
Tentu,
gangguan kesehatan dapat mengganggu ingatan. Sebuah penelitian menunjukan bahwa
dalam periode 25 tahun, pria penderita hipertensi akan kehilangan kemampuan
kognitif hingga dua kali lipat dibandingkan pria bertekanan darah normal.
Penelitian juga menunjukkan bahwa pada usia 70-an, seseorang tidak akan mudah
mengalami penurunan kemampuan kognitif jika mereka tetap aktif secara fisik.
e.
Tantanglah diri sendiri
Otak
memproduksi senyawa kimia neurotransmitter yang membawa pesan antar-sel yang
terlibat dalam ingatan. Ketersediaan neurotransmitter ini akan meningkat
apabila otak sering digunakan untuk menyelesaikan tantangan yang menuntut
pemecahan masalah.
f.
Cukup tidur
Kurang
tidur dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk mengingat informasi yang
kompleks. Penelitian di Universitas de Lille, Prancis, mengindikasikan bahwa
otak memerlukan tidur untuk mempertahankan kemampuan mengingat informasi yang
kompleks.
g.
Makan secukupnya, kurangi lemak,
perbanyak minum
Pilih
makanan yang rendah lemak dan rendah kalori, serta memperbanyak minum air
putih. Air putih dapat membantu pencernaan dan pernapasan, meningkatkan
kapasitas pembawaan oksigen dalam darah, serta mempertahankan kesehatan sel.
h.
Libatkan emosi
Pasalnya,
peningkatan ingatan tentang suatu kejadian terkait erat dengan peningkatan
emosi. Dan pengalaman yang melibatkan emosi akan lebih mudah diingat daripada
pengalaman biasa.
i.
Kembangkan ketajaman indera
Cobalah
praktikkan keterampilan pengamatan dan belajar memperhatikan sesuatu dengan
menggunakan seluruh indera kita. Jika ingin mengingat sesuatu, berhentilah
sejenak, perhatikan dan catat apa yang ingin kita lihat.
j.
Kembangkan sikap mental positif
Gantilah
setiap sikap mental negatif atau kritik terhadap diri sendiri menjadi sikap
yang positif, karena hal itu akan menimbulkan rasa percaya diri yang
berpengaruh positif terhadap daya ingat.
k.
Olahraga teratur
Selain
meningkatkan kekuatan fisik, olahraga juga dapat membantu fungsi ingatan kita
dengan menjamin suplai oksigen dan darah ke otak. Olahraga juga menstimulus
endorfin, yaitu neurotransmitter yang terkait dengan perasaan senang, yang
dapat meningkatkan keceriaan dan menjadi pemicu untuk pembelajaran dan ingatan.
l.
Istirahat cukup
Yang
tak kalah penting adalah istirahat cukup. Supaya fungsi otak bisa maksimal,
otak membutuhkan istirahat untuk mengendapkan dan mengkonsolidasikan ingatan.
Istirahat yang dibutuhkan otak bervariasi, tergantung pada kerumitan dan
kebaruan informasi, serta pengalaman orang yang bersangkutan. Cara yang baik
adalah memberi waktu istirahat otak 3 hingga 10 menit setelah otak beraktivitas
selama 10 hingga 50 menit.
6B.
Makanan Yang dapat Meningkatkan Memori
Dalam
otak manusia terdapat satu triliun sel otak termasuk 100 miliar sel saraf aktif
(neuron) dan 900 miliar sel lain yang merekatkan, memelihara dan menyelubungi
neuron. Setiap satu dari 100 miliar neuron tersebut dapat tumbuh bercabang
hingga sebanyak 20.000 cabang (dendrit).
Cabang
yang seperti sebuah pohon ini berfungsi menyimpan informasi. Kehebatan lain:
sel otak aktif mampu membentuk koneksi (sinapsis) dengan kecepatan luar biasa
(3 miliar per detik!). Koneksi tersebut adalah kunci kekuatan otak. Salah satu
cara mempertahankan koneksi yang baik tersebut adalah dengan memperhatikan
asupan gizi sehari-hari, berikut adalah sepuluh besar makanan pemacu ingatan:
a.
Ikan: (terutama ikan air tawar seperti
salem, trout, tuna, herring, makarel dan sarden) banyak mengandung lesitin
(kolin), fenilalanin, asam ribonukleat, tirosin, DMAE, vitamin B6, niasin/B3,
tembaga, protein, seng, asam lemak omega-3 (DHA), vitamin B12.
b.
Telur: mengandung fenilalanin, lesitin
(kolin), vitamin B6, vitamin E.
c.
Kedelai: mengandung lesitin (kolin),
asam glutamik, fenilalanin, vitamin E, besi, seng, protein, vitamin B6.
d.
Daging sapi tanpa lemak: mengandung
fenilalanin, lesitin (kolin, asam glutamik, besi, seng.
e.
Hati ayam: mengandung tirosin, vitamin
A, vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, protein, zat besi.
f.
Gandum: mengandung lesitin (kolin), asam
glutamik, vitamin B6, magnesium, vitamin E, vitamin B1.
g.
Ayam: mengandung fenilalanin, vitamin
B6, niasin/B3, protein.
h.
Pisang: mengandung tirosin, magnesium,
potassium, vitamin B6.
i.
Produk susu rendah lemak: mengandung
fenilalanin, tirosin, slutamin, protein, ALC, vitamin B12.
j.
Alpukat (avocado): tirosin, magnesium.
7. Pengertian
Lupa
Lupa (forgetting) ialah hilangnya
kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah
kita pelajari. Secara sederhana, Gulo dan Reber mendefinisikan lupa sebagai
ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau
dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan
pengetahuan dari akal kita .
a.
Sebab
Terjadinya Lupa
1)
Lupa dapat terjadi karena sebab gangguan
konflik antara item-item informasi atau materi yang ada dalam system memori
siswa. Dalam interference theory (teori mengenai gangguan), gangguan konflik
ini terbagi menjadi dua, yaitu: a) practice interference; b) retroactive
interference.Seorang siswa akan mengalami gangguan proactive apabila materi
pelajaran lama yang sudah tersimpan dalam subsistem akal permanennya mengganggu
masuknya materi pelajaran baru. Peristiwa ini bisa terjadi apabila siswa
tersebut mempelajari sebuah materi pelajaran yang sangat mirip dengan materi
pelajaran yang telah dikuasainya dalam tenggang waktu yang pendek. Dalam hal
ini materi yang baru saja dipelajari akan sangat sulit diingat atau diproduksi
kembali.Sebaliknya, seorang siswa akan mengalami ganguan retroactive apabila
materi pelajaran baru materi yang baru kita pelajari tidak dapat masuk ke dalam
ingatan, karena terhambat oleh materi lain yang sudah terlebih dahulu di
pelajari . Dalam hal ini, materi pelajaran lama akan sangat sulit diingat atau
diproduksi kembali. Dengan kata lain siswa tersebut lupa akan materi peajaran
lama itu.
2)
Lupa yang di akibatkan represi.
Tanggapan-tanggapan atau isi jiwa yang di tekan kedalam ketidak sadaran.
3)
Lupa dapat terjadi karena sebab
perubahan sikap dan
minat siswa terhadap proses dan situasi belajar tertentu. Jadi, meskipun
seorang siswa telah mengikuti proses belajar-mengajar dengan tekun dan serius,
tetapi karena sesuatu hal sikap dan minat siswa tersebut menjadi sebaliknya
(seperti karena ketidaksenangan terhadp guru) maka materi pelajaran itu akan
mudah terlupakan.
4)
Law of disuse, lupa dapat terjadi karena
sebab materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunaakan atau
dihafalkan siswa. Menurut asumsi sebagian ahli, materi yang diperlakukan
demikian akan masuk ke alam bawah sadar atau mungkin juga bercampur aduk dengan
materi pelajaran baru.
5)
Lupa yang terjadi
karena sebab perubahan urat syaraf otak. Seorang siswa yang terserang penyakit
tertentu seperti keracunan, kecanduan alcohol, dan geger otak akan kehilangan
ingatan ata item-item informasi yang ada dalam memori permanennya.
b.
Kiat-Kiat
Mengurangi Lupa Dalam Belajar
Kiat terbaik
untuk mengurangi lupa adalah dengan cara meningkatkan daya ingat akal siswa.
Banyak ragam kiat yang dapat dicoba siswa dalam meningkatkan daya ingatannya,
antara lain menurut Barlow, Reber, dan Anderson, adalah sebagai berikut:
1.)
Over
learning
Over learning
(belajar lebih) artinya upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas
materi pelajaran tertentu. Over learning terjadi apabila respons atau reaksi
tertentu muncul setelah siswa melakukan pembelajaran atas respon tersebut
dengan cara di luar kebiasaan. Banyak contoh yang dapat dipakai untuk over
learning, antara lain pembacaan teks Pancasila pada setiap hari Senin
memungkinkan ingatan siswa terhadap teks Pancasila lebih kuat.
2.)
Extra
study time
Extra study time
(tambahan waktu belajar) ialah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau
penambahan frekuensi aktivitas belajar. Penambahan alokasi waktu belajar materi
tertentu berarti siswa menambah jam belajar, misalnya dari satu jam menjadi dua
jam waktu belajar. Penambahan frekuensi belajar berarti siswa meningkatkan
kekerapan belajar materi tertentu, misalnya dari sekali sehari menjadi dua kali
sehari. Kiat ini dipandang cukup strategis karena dapat melindungi memori dari
kelupaan.
3.)
Mnemonic
device
Mnemonic device
(muslihat memori) yang sering juga hanya disebut mnemonic itu berarti kiat
khusus yang dijadikan “alat pengait” mental untuk memasukkan item-item
informasi ke dalam system akal siswa. Muslihat mnemonic ini banyak ragamnya,
yang paling menonjol adalah sebagaimana terurai di bawah ini:
·
Singkatan
Yakni terdiri
atas huruf-huruf awal nama atau istilah yang harus diingat siswa. Pembuatan
singkatan-singkatan ini seyogianya dilakukan sedemikian rupa sehingga menarik
dan memiliki kesan tersendiri.
·
System
kata pasak (peg word system)
Yakni sejenis
teknik mnemonic yang menggunakan komponen-komponen yang sebelumnya telah
dikuasai sebagai pasak (paku) pengait memori baru. Kata komponen pasak ini
dibentuk berpasangan yang memiliki kesamaan watak (baik itu warna, rasa, dan
seterusnya). Misalnya langit-bumi; panas-api; merah-darah; dan seterusnya.
4.)
Clustering
Clustering
(pengelompokkan) ialah menata ulang item-item materi menjadi kelompok-kelompok
kecil yang dianggap lebih logis dalam arti bahwa item-item tersebut memiliki
signifikansi dan lafal yang sama atau sangat mirip
i want to know about the misinformation effect, can you explain?
BalasHapus